Sabtu, 25 Oktober 2025

Terstruktur 06

 Dokumen LCA Awal — Sabun Cair Lifebuoy

1. Tujuan Studi (Goal)

Menilai potensi dampak lingkungan relatif dari 1 liter sabun cair Lifebuoy sepanjang siklus hidupnya (cradle-to-grave) untuk penggunaan cuci tangan rumah tangga, sebagai dasar identifikasi hot-spots lingkungan dan kebutuhan data untuk studi LCA lengkap.

2. Unit Fungsional

1 liter sabun cair Lifebuoy (produk jadi) digunakan untuk mencuci tangan di rumah tangga.

Catatan: jika tugas membutuhkan per-use basis, unit fungsional alternatif = 1.000 pencucian tangan (dengan asumsi 1 mL per pencucian — sesuaikan bila perlu).

3. Lingkup Studi (Scope)

Tipe: Cradle-to-Grave (mencakup bahan baku → produksi → distribusi → penggunaan → akhir hidup/pembuangan).
Batas sistem (in-/exclusions):

  • Termasuk: ekstraksi bahan baku (mis. surfaktan berbasis minyak/palm oil derivatives, glikol, air), produksi bahan aktif, formulasi & pengisian pabrik, kemasan primer (botol PET atau HDPE + tutup + label), distribusi ritel (transport antar pabrik → gudang → ritel), penggunaan rumah tangga (percampuran dengan air, pelepasan ke air limbah rumah), pengolahan limbah (sewage treatment plant asumsi), akhir hidup kemasan (didaur ulang/insinerasi/TPA sesuai skenario), inventaris energi dan transport.

  • Dikecualikan: dampak pembangunan pabrik, peralatan pabrik minor, pemasaran/promosi (kecuali transport produk), infrastruktur ritel, efek penggunaan tidak langsung (mis. perilaku konsumen di luar penggunaan produk).
    Asumsi umum: perhitungan dasar massa per liter, botol 500–1000 mL; nilai air limbah diperlakukan melalui WWTP regional; transport rata-rata 500 km jarak distribusi.

4. Diagram Sistem (ketikan / ASCII)

Gunakan diagram ini sebagai representasi alir dan batas sistem:

[Ekstraksi bahan baku] ├─ Minyak nabati (CPO) ─┐ ├─ Surfaktan sintetis ----┼─> [Produksi bahan aktif (intermediate)] ├─ Bahan pembantu (Glycol, Pengawet, Pewangi, Pigmen) └─ Air ------------------┘ ↓ [Formulasi & Pengisian pabrik][Kemasan (botol PET/HDPE + tutup + label)][Distribusi (truk → gudang → ritel)][Penggunaan rumah tangga][Pelepasan ke air limbah] ---> [WWTP / langsung ke badan air][Akhir hidup kemasan: Daur Ulang / Sampah / Insinerasi]

 

5. Inventaris Awal Input–Output Utama (per 1 L produk)

A. Tahap Bahan Baku & Produksi

Input utama

  • Bahan aktif (surfaktan, mis. SLS/SLES atau surfaktan berbasis ester) — massa (g) per L

  • Ko-surfaktan/viskosifier (glycol, thickeners)

  • Pengawet, pewangi/fragrance, pewarna, bahan penambah (antibakteri jika ada)

  • Air proses (L) — besar proporsi produk (mis. >70% oleh massa)

  • Energi listrik & bahan bakar untuk pabrik (kWh listrik; MJ bahan bakar)

  • Bahan kemas primer: botol PET/HDPE (g per botol), tutup (g), label (g), wadah kardus/pallet untuk distribusi

Output utama

  • Produk jadi: 1 L sabun cair

  • Emisi udara pabrik: CO₂, NOx, SOx (dari energi dan proses)

  • Limbah padat pabrik: sludge, sisa bahan kimia, kemasan sisa

  • Limbah cair proses (pre-treatment wastewater)

B. Tahap Distribusi

Input

  • Bahan bakar transport (diesel/truk) per km × jarak (assume 500 km rata-rata)

  • Energi untuk penyimpanan di gudang (jika ada)

Output

  • Emisi transport: CO₂, NOx, partikel

  • Potensi kerusakan kemasan selama transport (produk rusak/loss)

C. Tahap Penggunaan

Input

  • Air dari konsumen (untuk membilas/larut) — volume per pencucian (mis. asumsi 1 mL sabun serta 0,5–1 L air bilasan per cuci)

  • Energi panas tidak signifikan (untuk cuci tangan biasanya air dingin)

Output

  • Limbah rumah tangga: sabun terlarut masuk ke sistem air limbah (mengandung surfaktan, fragrance, bahan aktif)

  • Emisi volatil kecil dari pewangi

D. Tahap Pengolahan Limbah & Akhir Hidup

Input

  • WWTP: energi dan bahan kimia untuk pengolahan air limbah

  • Sistem pengelolaan sampah: persentase daur ulang botol vs TPA vs insinerasi

Output

  • Emisi dari WWTP (metana, CO₂, nutrien dilepaskan jika tidak terolah sempurna)

  • Sludge WWTP (dapat ke landfill atau aplikasi lahan)

  • Emisi dari pengolahan akhir kemasan: pembakaran (CO₂, polutan), landfill (potensi bocor), daur ulang (energi untuk proses)

6. Asumsi & Kebutuhan Data untuk LCA Lengkap

Asumsi yang dipakai di dokumen awal ini (harus diverifikasi):

  • Unit fungsional = 1 L produk.

  • Komposisi kasar produk: >60–80% air, 5–20% surfaktan aktif, sisanya (pengawet, pewangi, aditif).

  • Berat botol (500 mL): ~20–40 g PET (sesuaikan dengan spesifikasi kemasan nyata).

  • Rata-rata jarak distribusi: 500 km (kombinasi transport laut & darat).

  • Persentase daur ulang botol: asumsi skenario regional (mis. 20–40% daur ulang, 60–80% TPA/insinerasi — perlu data lokal).

Data yang perlu dikumpulkan untuk LCA lengkap:

  1. Komposisi manufaktur (% massa per bahan aktif).

  2. Massa kemasan per volume (g botol, tutup, label).

  3. Konsumsi energi pabrik per L (kWh listrik, MJ bahan bakar).

  4. Emisi proses spesifik & faktor emisi transport lokal.

  5. Fraksi akhir hidup kemasan lokal (daur ulang, landfill, insinerasi).

  6. Karakterisasi WWTP lokal (efisiensi penghilangan surfaktan/nutrien).


7. Identifikasi Hot-Spots (awal / hipotesis)

Berdasarkan literatur umum untuk produk sabun cair, hot-spots yang kemungkinan besar muncul:

  1. Kemasan plastik (botol) — kontribusi massa & CO₂ dari produksi PET dan akhir hidup.

  2. Bahan baku surfaktan (berbasis CPO atau kimia sintetis) — jejak emisi dari produksi bahan mentah.

  3. Energi pabrik & transport — khususnya jika listrik berbasis bahan bakar fosil atau transport jarak jauh.

  4. Penggunaan & pelepasan ke air limbah — dampak ekotoksik potensial dari surfaktan/fragrance jika WWTP tidak efektif.


8. Rekomendasi singkat untuk langkah selanjutnya (praktis)

  1. Kumpulkan komposisi formulasi dari data pabrikan atau SDS Lifebuoy.

  2. Dapatkan berat kemasan nyata (g per ukuran botol yang dipakai).

  3. Pilih skenario akhir hidup (rate daur ulang lokal) dan jarak distribusi aktual.

  4. Jalankan inventaris kuantitatif (LCI) → lakukan pemodelan dampak (mis. CO₂ eq, eutrofikasi, toksisitas air) untuk identifikasi kuantitatif hot-spots.

  5. Bandingkan opsi perbaikan: penggantian kemasan ringan, peningkatan fraksi daur ulang, formulasi bio-based surfaktan, efisiensi energi pabrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Mandiri 12

  LAPORAN OBSERVASI KONSUMSI TIDAK BERKELANJUTAN Lokasi Pengamatan Kantin Kampus Waktu Pengamatan Pukul 11.30–12.30 WIB  Durasi ± 60 m...