Kamis, 18 September 2025

JURNAL 12

 JURNAL 12 Trends and Opportunities in Sustainable Manufacturing: A Systematic Review of Key Dimensions from 2019 to 2024 — Sustainability, 2025. MDPI

5 POIN-POIN PENTING / RANGKUMAN

Rangkuman Mendalam dan Poin-Kunci

  1. Metodologi dan Ruang Lingkup Penelitian

    • Penulis melakukan systematic literature review atas 181 publikasi dari periode 2019 hingga 2024, dari jurnal-terkemuka (termasuk Q1 dan artikel dengan sitasi tinggi) yang membahas manufaktur berkelanjutan. 

    • Kata kunci yang digunakan meliputi: sustainable manufacturing, circular economy, Industry 4.0, green practices, digital twin, lean manufacturing, smart logistics, green supply chain. Analisis tematik digunakan untuk mengidentifikasi tren, gap penelitian, dan peluang ke depan. 

  2. Distribusi Dimensi Keberlanjutan yang Diteliti
    Penelitian memperlihatkan bahwa tidak semua dimensi keberlanjutan diteliti dengan intensitas yang sama. Berikut distribusinya:

    • Green Manufacturing menempati porsi terbesar (~38 %) dari keseluruhan studi. Fokus pada pengurangan limbah, konservasi sumber daya, energi terbarukan. 

    • Lean Manufacturing sekitar 26,7 %. Pendekatan untuk meminimalisasi waste (material, waktu, tenaga kerja), efisiensi operasional. 

    • Sustainable Supply Chain (~20-21 %) sebagai salah satu yang stabil terus dibahas. Transparansi, traceability, efisiensi dalam rantai pasok menjadi perhatian. 

    • Energy Efficiency relatif lebih kecil porsinya (~14,4 %) dibanding yang lain, tapi ada pertumbuhan kembali setelah tahun-tahunnya terdampak pandemi. 

  3. Tren dan Perubahan dari Tahun ke Tahun (2019-2024)

    • 2019: tahun dengan jumlah publikasi cukup tinggi yang membahas konsep dasar seperti green manufacturing, lean, supply chain berkelanjutan. 

    • 2020-2021: terjadi penurunan atau stagnasi publikasi karena faktor eksternal (termasuk pandemi COVID-19). Fokus lebih ke adaptasi dan mitigasi gangguan rantai pasok, digitalisasi secepatnya. 

    • 2022-2024: pertumbuhan kembali publikasi dengan topik yang makin “maju”: integrasi teknologi seperti AI, digital twins, blockchain; juga penekanan pada circular economy, pengembangan material berkelanjutan, supply chain yang lebih hijau. 

  4. Teknologi sebagai Pendorong Utama Keberlanjutan
    Beberapa teknologi yang sering muncul sebagai alat atau solusi dalam studi-studi tersebut:

    • AI dan Machine Learning: digunakan untuk optimasi proses produksi, prediksi kegagalan, pengurangan limbah & konsumsi energi. 

    • Digital Twin: simulasi dan virtualisasi sistem pabrik / produksi, memungkinkan pengujian berbagai skenario tanpa harus mengganggu produksi nyata, membantu optimasi resource. 

    • Blockchain: terutama untuk transparansi dan pelacakan dalam supply chain, memastikan sumber bahan, penggunaan material, dan akhirnya limbah dapat dilacak dan dikelola dengan baik. IoT & Smart Sensors: pemantauan real-time terhadap penggunaan energi, kondisi mesin, kualitas output, limbah; mendukung maintenance prediktif dan pemanfaatan sumber daya yang lebih efisien. 

  5. Dampak Global seperti Pandemi dan Respons di Sektor Manufaktur

    • Pandemi COVID-19 menjadi katalis yang mempercepat adopsi teknologi digital dan mengubah prioritas keberlanjutan: fokus ke ketahanan rantai pasok, fleksibilitas operasional, dan mitigasi risiko. 

    • Banyak penelitian menyebutkan bahwa gangguan selama pandemi membuat perusahaan dan industri melihat ulang strategi keberlanjutan dan mempercepat investasi dalam otomasi dan teknologi cerdas. 

  6. Gap / Kekurangan yang Teridentifikasi
    Beberapa aspek yang masih kurang mendapat perhatian atau butuh penelitian lebih lanjut:

    • Dimensi Sosial: kesejahteraan pekerja, pengaruh otomatisasi terhadap pekerjaan, pelatihan dan ketrampilan baru, dampak terhadap komunitas lokal. 

    • Regulasi dan Kebijakan: bagaimana regulasi dapat mengejar perkembangan cepat teknologi; insentif untuk SMEs; regulasi lintas negara; adaptasi kebijakan terhadap teknologi baru. 

    • Infrastruktur dan Kapasitas di Negara Berkembang: termasuk akses ke teknologi, kesiapan tenaga kerja, ketersediaan finansial, dan keterbatasan digital (internet, jaringan, sensor) untuk mengimplementasi solusi berteknologi tinggi. 

    • Biaya Implementasi & Integrasi Sistem: terutamanya beban awal, integrasi terhadap sistem lama (legacy system), risiko kegagalan/penolakan internal. 

  7. Kasus Nyata dan Contoh Implementasi yang Berhasil
    Penulis menyertakan beberapa studi kasus yang memberikan gambaran konkret:

    • Contoh perusahaan besar seperti Siemens, Unilever dengan penerapan blockchain, sistem pengelolaan limbah berbasis AI, dan digitalisasi rantai energi ‒ menunjukkan pengurangan limbah/material/emisi. 

    • Contoh di Indonesia: PT Indocement melakukan optimasi yang mengurangi konsumsi gas alam dan meningkatkan adopsi manufaktur digital di kalangan UKM. 

  8. Peluang Penelitian dan Arah Ke Depan
    Beberapa rekomendasi yang muncul dari jurnal:

    • Pengembangan indikator keberlanjutan sosial yang lebih jelas dan dapat diukur.

    • Studi longitudinal (jangka panjang) terhadap dampak sosial & ekonomi dari transisi ke manufaktur berkelanjutan.

    • Penelitian lebih lanjut tentang regulasi responsif terhadap teknologi seperti AI, blockchain, digital twin; bagaimana kebijakan bisa mendukung adopsi teknologi tersebut di berbagai konteks regional.

    • Fokus pada UKM dan negara berkembang agar tidak tertinggal dan bisa ikut dalam revolusi manufaktur berkelanjutan.

    • Integrasi antara aspek teknologi, lingkungan, sosial, dan kebijakan agar keberlanjutan tidak hanya menjadi jargon tetapi terwujud dalam praktik nyata di industri.

  9. Kontribusi Teoritis dan Praktis

    • Teoritis: memperluas konsep Triple Bottom Line (lingkungan, sosial, ekonomi) dalam konteks era digital; menyediakan kerangka yang lebih inklusif dan terkini. 

    • Praktis: rekomendasi untuk industri (termasuk SMEs) agar lebih cepat mengadopsi teknologi, bagi pemerintah agar membuat kebijakan yang adaptif, penyediaan pelatihan, insentif keuangan, dan standar regulasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Mandiri 12

  LAPORAN OBSERVASI KONSUMSI TIDAK BERKELANJUTAN Lokasi Pengamatan Kantin Kampus Waktu Pengamatan Pukul 11.30–12.30 WIB  Durasi ± 60 m...