LAPORAN ANALISIS PRODUK BERDASARKAN PRINSIP DfE (Design for Environment)
1. Deskripsi Produk
Produk yang saya amati adalah botol Aqua ukuran 600 ml, yaitu air minum dalam kemasan yang berfungsi sebagai wadah konsumsi air bersih. Botol Aqua terbuat dari plastik transparan dengan tutup berwarna biru dan dirancang untuk kepraktisan, ringan, serta mudah dibawa.
2. Analisis Fitur Tidak Ramah Lingkungan
a. Material utama plastik PET
Botol Aqua menggunakan plastik PET (Polyethylene Terephthalate). Walaupun tergolong dapat didaur ulang, tingkat daur ulang aktual di lapangan masih rendah karena banyak botol tidak masuk ke sistem pengolahan sampah yang benar.
b. Produk sekali pakai (single-use)
Desain botol Aqua yang hanya digunakan sekali membuat umur pakainya sangat pendek, biasanya hanya beberapa jam.
c. Komponen berbeda sehingga sulit dipilah
Botol PET, tutup botol HDPE, dan label plastik menjadikan komponen tidak seragam. Hal ini mempersulit proses pemilahan dan daur ulang.
d. Umur pakai sangat singkat
Botol hanya dipakai dalam waktu yang sangat singkat lalu langsung menjadi sampah.
e. Proses produksi berenergi tinggi
Produksi material PET memerlukan energi tinggi dan menghasilkan emisi karbon yang cukup besar.
3. Kaitan dengan Prinsip DfE (Design for Environment)
1) Reduce (mengurangi)
Botol Aqua belum memenuhi prinsip reduce karena:
-
Menghasilkan banyak sampah plastik dari penggunaan sekali pakai.
-
Membutuhkan energi besar dalam pembuatan PET.
2) Reuse (menggunakan kembali)
Botol PET tidak aman digunakan berulang dalam jangka panjang karena risiko pelepasan mikroplastik terutama jika terkena panas.
3) Recycle (mendaur ulang)
Secara teori botol Aqua bisa didaur ulang, tetapi:
-
Material berbeda pada botol, label, dan tutup menyulitkan proses daur ulang.
-
Tingkat kesadaran konsumen untuk memilah sampah masih rendah.
4) Recover (pengambilan energi)
Banyak botol plastik akhirnya dibakar atau dibuang ke TPA tanpa pemanfaatan energi, sehingga belum memenuhi prinsip recover.
5) Redesign (mendesain ulang)
Desain single-use dan komponen yang tidak seragam menunjukkan perlunya redesain agar produk lebih mudah dikelola di akhir siklus hidupnya.
4. Refleksi dan Ide Perbaikan
-
Menggunakan material seragam (one-material design).Botol, tutup, dan label menggunakan bahan PET semua agar mudah didaur ulang.
-
Desain tanpa label (label-less bottle).Informasi dapat dicetak langsung pada botol sehingga mengurangi limbah.
-
Pengurangan ketebalan plastik (light-weighting).Mengurangi penggunaan material untuk menekan dampak lingkungan.
-
Sistem refill atau isi ulang.Menyediakan stasiun isi ulang agar masyarakat tidak bergantung pada botol sekali pakai.
-
Program pengembalian botol (take-back program).Perusahaan mengumpulkan kembali botol kosong untuk didaur ulang lebih efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar