LAPORAN AUDIT ENERGI SEDERHANA
Industri Tahu–Tempe Skala UMKM
Profil Unit Usaha & Diagram Alir Proses
A. Profil Unit Usaha
-
Nama Unit Usaha: Industri Tahu–Tempe “Makmur”
-
Jenis Usaha: Produksi tahu dan tempe
-
Skala Usaha: UMKM
-
Produk Utama:
-
Tahu putih
-
Tempe kedelai
-
-
Kapasitas Produksi: ± 1.000 potong tahu per hari
B. Diagram Alir Proses Produksi
Titik Masuk Energi:
-
Mesin penggiling → listrik
-
Kompor perebusan → LPG
-
Lampu & peralatan pendukung → listrik
3. Identifikasi Sumber dan Intensitas Energi
A. Sumber Energi yang Digunakan
| No | Sumber Energi | Jenis Energi |
|---|---|---|
| 1 | Listrik PLN | Direct Energy |
| 2 | LPG 3 kg | Direct Energy |
| 3 | Energi manusia (tenaga kerja) | Indirect Energy |
B. Estimasi Penggunaan Energi per Bulan
| Sumber Energi | Jumlah Penggunaan |
|---|---|
| Listrik | 500 kWh/bulan |
| LPG 3 kg | 10 tabung/bulan (total 30 kg LPG) |
4. Perhitungan Dasar (Analisis Kuantitatif)
A. Konversi ke Satuan Mega Joule (MJ)
1. Listrik
1 kWh = 3,6 MJ
2. LPG
1 kg LPG ≈ 46 MJ
Total Konsumsi Energi per Bulan:
B. Intensitas Energi
Produksi tahu per bulan:
1.000 potong/hari × 30 hari = 30.000 potong/bulan
C. Estimasi Jejak Karbon (Emisi CO₂)
1. Emisi dari Listrik
Faktor emisi PLN = 0,85 kg CO₂/kWh
2. Emisi dari LPG
Faktor emisi LPG = 2,9 kg CO₂/kg
Total Emisi CO₂ per Bulan:
5. Analisis Efisiensi dan Rekomendasi
A. Identifikasi Kehilangan Energi (Energy Loss)
-
Panas dari proses perebusan banyak terbuang ke udara karena tungku tidak tertutup.
-
Mesin penggiling tetap menyala meskipun tidak digunakan (idling).
-
Lampu dan peralatan listrik menyala sepanjang hari tanpa pengaturan waktu.
B. Rekomendasi Efisiensi Energi
-
Menutup atau mengisolasi tungku perebusan
→ Mengurangi panas terbuang dan menurunkan konsumsi LPG. -
Mengatur waktu operasi mesin penggiling
→ Mesin hanya dinyalakan saat diperlukan untuk menghindari pemborosan listrik. -
Mengganti lampu konvensional dengan lampu LED
→ Konsumsi listrik lebih rendah dan umur pakai lebih lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar